Jurnal Firman — Sandi Morse, atau lebih dikenal sebagai Morse Code, adalah sistem sandi yang digunakan untuk mengirim pesan melalui sinyal-sinyal pendek dan panjang, yang biasanya ditransmisikan dalam bentuk bunyi atau cahaya. Sandi Morse dikembangkan oleh Samuel Morse dan Alfred Vail pada tahun 1830-an dan 1840-an sebagai bagian dari penemuan telegraf listrik.
Samuel Morse adalah seorang seniman dan penemu Amerika Serikat yang tertarik dengan komunikasi jarak jauh. Bersama dengan rekannya, Alfred Vail, mereka menciptakan sistem telegraf listrik dan memperkenalkan Morse Code sebagai cara untuk mengirim pesan melalui telegraf.
Morse Code menggunakan kombinasi sinyal pendek dan panjang untuk mewakili setiap huruf, angka, dan karakter khusus. Sinyal pendek disebut sebagai "titik" (ditulis sebagai "."), sedangkan sinyal panjang disebut sebagai "garis" (ditulis sebagai "-"). Setiap huruf atau karakter memiliki kode Morse unik yang terdiri dari kombinasi titik dan garis.
Misalnya, huruf "A" dalam Morse Code ditulis sebagai ".-" (titik-garis), sedangkan huruf "B" ditulis sebagai "-..." (garis-titik-titik-titik). Jarak antara setiap sinyal dalam sebuah karakter atau antara dua karakter diberikan sebagai spasi atau henti.
Sandi Morse sangat penting dalam sejarah komunikasi karena memungkinkan transmisi pesan melalui telegraf secara efisien. Pada masa itu, telegraf menjadi sarana komunikasi jarak jauh yang revolusioner. Morse Code digunakan secara luas dalam komunikasi telegraf dan juga diadopsi oleh radio amatur setelah penemuan radio oleh Guglielmo Marconi.
Meskipun teknologi komunikasi telah maju dan sandi Morse sudah tidak digunakan secara luas dalam komunikasi sehari-hari, penting untuk diingat bahwa sandi ini telah menjadi landasan bagi pengembangan sistem komunikasi lainnya. Sandi Morse masih dipelajari dan digunakan oleh operator radio amatur, dan pengetahuan tentang sandi ini tetap penting dalam sejarah telekomunikasi.
0 Komentar